Pages

Subscribe:

Recent Posts

Senin, 14 Desember 2015

Si Pemalu Dan Perempuan Berhijab


Wanita, sungguh betapa indah dipandanginya. Salah satunya dia perempuan berhijab kuning yang hampir membalut separuh tubuhnya. Pandangannya yang lembut menentramkan hati yang gelisah. Namun aku manyadari bahwa dia tidak lebih dari perempuan biasa. Dia bukanlah perempuan tercantik yang pernah aku lihat. Namun dengan menatap wajah yang selalu terbingkis kerudung panjangnya, matanya yang sayu penuh kedamaian, bibirnya yang terbalut senyum yang indah mungkin itu alasan kenapa aku senang memandanginya.
Wanita yang seperti itu bagaikan permata yang banyak dicari pengembara cinta sejati. Namun pemilik permata hanya seorang yang beruntung. Dia yang dapat mengembalikan pancaran sinarnya didalam kekalutan hidup yang dijalani.
Wanita bagaikan rusa didalam hutan dan singa bagaikan seorang prianya. Namun tidak bagi si pemalu karena si pemalu menganggap wanita itu seperti monster yang cantik. Bagaimana mungkin bisa menghadapinya sementara ketakutannya menghantui setiap hendak mendekatinya. Ia tidak tahu rasa itu berangkat darimana, apakah dari setumpuk khayalan tentang cinta.

“Nyatakan langsung, hampiri dia, mana mungkin kamu bisa mengetahui perasaannya”
“adakah cara lain, selain berhadapan dengannya?” si pemalu meminta solusi

Tidakkah kau ketahui, kebenaran perasaan itu diketahui lewat ekspresi wajah meskipun banyak yang pintar dalam bersandiwaraa. Sehingga banyak pula yang merasa tertipu dengan kepandaian mengespresikan kebohongan. Lantas bagaimana bagi si pemalu dalam menemukan cinta jika rasa itu masih merajai hatinya.
Cinta, kata itu begitu menakutkan baginya. Kata itu seperti monster yang menakutkan. Sudah cukup kau mengaguminya, sudah cukup kau cari tahu tentangnya, sudah cukup kau sita waktumu dengan rasa yang selalu bergejolak. Sudah cukup kiranya semua itu dirasakan. Tapi yah..,sekali lagi ia terpaksa menerima wanita berhijab didasar hatinya yang sepi. Meskipun cara mencintainya yang terlihat kaku namun jangan ditanya ketulusannya. Ia berbeda dengan laki-laki kebanyakan, ia juga berterimakasih bisa mencintainya secara diam meskipun tidak seharusnya seperti itu, dimana suatu saat dapat menghancurkan hatinya. Semenjak mengenalnya rasa bahagia yang dirasakan..
Mengingat, memberi semangat meskipun lewat pesan, mendoakan dan melihat dari kejauhan merupakan cara mencintai dalam dunia si pemalu. Mendekatinya mungkin saja bisa dilakukan namun butuh sedikit pengetahuan tentang ilmu tersebut dari beberapa sahabatnya. Ia harus banyak belajar bagaimana cara mendekati dan juga cara mengungkapkan perasaannya kepada perempuan. Bagaimana cara menghilangkan rasa malu yang ada pada dirinya sehingga dapat menjelaskan kepada perempuan yang dicintainya bahwa dirinya merupakan seseorang yang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung  dan menjadi imam dalam hidupnya untuk mencapai surganya kelak.

Engkau seperti Mentari, keindahanmu tampak ketika hendak terbit dari ufuk timur. Tahukah kamu cerita Mentari ketika senja???. Bentuknya semakin jelas kemudian menghilang diatas lautan luas. Warnanya semakin pudar dan tak berbekas. Setiap Cahayanya yang lenyap tak diharapkan oleh insan yang mengaguminya. Mungkinkah kamu seperti Mentari yang aku kagumi???. Ataukah aku hanya bagaikan Malam yang rindu akan Cahaya. Setiap detik, menit bahkan jam yang berlalu terasa sangat lama. Setiap sifat kelembutannya tak ada yang benar, karena semua orang benci terhadap cahaya yang memudar. Lantas bagaimana cara menjelaskan padanya bahwa malam adalah tempat paling tepat untuk mengaduh dan berlindung.

***

Si pemalu memiliki seorang sahabat yang baik  hampir setiap hari waktunya dihabiskan bersamanya. Banyak kenangan yang dilukis dengannya tampa bosan. Sedih, resah, bahagia, canda dan tawa semua tersimpan hingga mentari menyelam dalam kegelapan malam. Itulah yang selalu menyamarkan luka kehidupan,  menghilangkan penat dalam kegundahan, mengubah kesepian menjadi kedamaian jiwa, menjadi canda-tawa.
Ilalang menari-nari dihamparan tanah yang kering, angin berdesau berhembus dari sudut masa, waktu berlalu begitu cepat, namun pemalu belum juga menyatakan cinta kepada perempuan berhijap itu.
Cinta si pemalu kepada perempuan berhijab telah lama bersemi bahkan jika memiliki musim ia akan memanennnya berkali-kali. Bayangkan sebuah perasaan cinta bergejolak setiap waktu sejak sekian lamanya menempati hati yang telah tertata rapi, namanya selalu bersenandung dalam pikirannya dan wajahnya yang selalu tampak dalam lamunannya. Namun ketakutan akan kekeliruan yang akan terjadi nanti membuatnya sulit mengarahkan rasa jujur itu. Dia memang mencintainya dari sejak dahulu, tapi kebijakannya membuat cintanya tak diketahui oleh wanita yang dicintai. Dia mengaguminya dan memujanya setiap saat
Keindahan senja sore itu mula memudar bahkan akan lenyap dibinasakan oleh malam yang begitu kejam. Ketika itu juga sipemalu mulai menyapa malamnya dengan pesan yang dikirimkan melalui ponsel yang dipegangnya.

“ hai,,, selamat malam, lgi ngapain? Begitu pesan yang dikirimkan
“iy. Lagi nonton TV” singkat balasannya.

Si pemalu terus bertanya dengan tulisan kakunya dalam sebuah pesan singkat yang dikirim kepadanya. Hingga pada ujungnya tidak tahu rasa itu berangkat darimana, apakah dari setumpuk khayalan tentang cinta. Dia menyatakan cintanya melalui pesan yang sangat singkat “Ingin aku memilikimu, menyangimu dan mencintaimu namun tidak sekarang, sekarang aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja dan juga ingin tau perasaanmu?” begitulah isi pesannya.

“Maaf saa tidak bisa” singkat pula balasannya
 “Iy tidak apa-apa"

Bahkan si pemalu tidak menanyakan alasan tak diterimanya atau mungkin perempuan berhijab itu menganggap tidak tulus ungkapan yang diberikan si pemalu karena melalui pesan.

Si pemalu setelah kejadian tersebut mengemban sebuah pekerjaan, pekerjaan yang sulit ia lepaskan yaitu pekerjaan hati. Hanya hati yang bekerja setiap saat tuk memikirkan wanita yang ada dibayangannya.
Menghilangkan cinta lebih sulit dari pada menghilangkan najis bahkan najis terberat. Tidak dikejutkan lagi bahwa cinta begitu cepat hadir namun sangat sulit untuk beranjak. serpihan rasa yang pernah ada, melekat dibagian hati yang terdalam ia tak akan luntur lantaran dipaksa dihilangkan. Cinta itu bukan sebuah kotoran yang semua orang ingin membersihkan/ menyucikannya tapi cinta bagaikan permata yang berkilau indah bagi penikmatnya mana mungkin ingin dibersihkan dari jiwa yang penuh dengan kkalutan hidup ini.

Dia mungkin bukan pilihan yang sempurna bagi perempuan berhijab tersebut, bukan juga yg terbaik diantara semua pria yang menyukainya, tapi yang pasti dia adalah pria yang selalu ingat dengannya meskipun  ia hiraukan. Jikakau cintanya tidak diteriama ia berharap suatu saat nanti jika ia melihatnya dia berharap ia masih mengenalnya dan menyapanya, dia ingin perempuan itu tersenyum bahkan berkata bahwa dia pria yang pernah menyayanginya  dan memperhatikannya meskipun kadang kala tak dianggap ada keberadaanya.

0 komentar:

Posting Komentar