Pages

Subscribe:

Recent Posts

Kamis, 17 Desember 2015

Surat Buat Adik



Saat senja mulai memudar dan malam mulai petang dan sunyi rembulan hampir selalu terus menghiasinya, namun tetap tak mengubah kesepian jiwa yg kosong. Cahaya rembulan bagiku tak terasa indah bahkan purnama hanya hiasan malam yang tak akan bertahan lama.
Malam ini aku tuliskan surat ini. Namun aku tak akan mengirimkannya kepadamu karena tidak akan bermanfaat buat diriku begitu pula buat dirimu karena hanya dapat menyita waktumu untuk membaca tulisan yang tak sebagus tulisan penulis yang mahsyur. Aku tulis hanya untuk membuat sebuah kenangan perasaan dalam tulisan dan menjalankan kebiasaanku menulis ketika sedang dalam keadaan menghindar dari kekalutan hidup.

“Adikku...
Aku mengerti begitupun kamu, semua pasti tau bahwa hanya aq saja yg begitu berharap padahal kmu tidak memberi kesempatan, iya hanya aq saja yg memberi perhatian padahal km menghiraukannya, iy hanya aq saja yg mersa sayang padahal kamu tak membutuhkan dariku, iya hanya aku saja yg mersakan sedih padahal engakau tidak. Sedih ini sudah sering aku alami kau tak perlu risau atau cemas dan meminta maaf, sedih ini sudah menjadi sahabat dalam hidupku kau tak perlu merasakan, sedih ini kadang memberi semangat untuk bangkit. Sedih ini kadang menjadi suatu kejadian yang aku rindukan, karena sedih ini terasa indah saat mengingatmu. Aku bahkan rela menyita waktuku bersedih membayang wajah indahmu. Aku terlihat bodoh masih berharap kepada seseorang yang tak memberi harapan, ohh tidak,,, aku tak merasa bodoh, aku bahkan mersakan kebahagiaan dalam kesedihan ini hingga aku tetap pada pendirianku menunggumu wanita, aku masih begitu yakin suatu saat kamu akan memberi harapan kepadaku meskipun kamu tidak begitu.
kamu tak perlu minta maaf, bukan salahmu tapi takdir yang membuat segumpal hati ini terlilit sebuah harapan kepadamu, kamu tak akan bisa menghindar.
semoga hati ini tetap teguh dan kuat meskipun dikecewakan oleh hati wanita yg diharapkan."

pemuda yg penuh harapan



Ahh... aku begitu bodoh




0 komentar:

Posting Komentar